Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2014

Ketika Anak Kecil Jadi Pengusaha

   Dalam membaca buku anak, saya lebih suka membaca buku anak yang ditulis orang dewasa. Walaupun ketika membacanya, kadang tercetus dalam benak saya, kalau si anak yang menjadi tokoh itu kadang terlalu dewasa melebihi usianya. Tapi, toh namanya anak-anak zaman sekarang ya, Bok. Saya aja sering takjub dengan celutukan adek sepupu saya yang berusia 5 tahun. Kadang celutukannya udah kayak orang gede aja.    Saat membaca Reisha Si Pengusaha Cilik saya juga beberapa kali merasa, ih, ini omongan Reisha kok nggak seperti anak kelas 1 SD. Tapi, ternyata keheranan itu tidak hanya terjadi pada saya. Mamanya Reisha aja suka takjub dengan kata-kata yang keluar dari mulut Reisha. Semisal nih waktu Reisha berkata : “Aku punya rival dagang, Ma.” Mama pun dengan ketakjubannya berujar dalam hati. Rival? Di mana pula bocah kecil itu mendengar kata tersebut? (Hal 50)    Ada penjelasan di narasi juga yang menurut saya sedikit terlalu dewasa untuk ukuran buku anak. Seperti ketika menjelaskan tent

Ketika Seorang Anak Punya Ibu Tiri dan Ibu Kandung

"Ibu tiri hanya cinta kepada ayahku saja..." Itu lirik lagu kan ya? Lirik lagu yang sudah familiar di telinga kita. Sehingga anggapan tentang ibu tiri itu selalu jahat juga seperti sesuatu yang mutlak. Belum lagi banyak cerita-cerita rakyat yang berkisah tentang kejamnya ibu tiri. Sebut saja Bawang Merah Bawang Putih, atau kalau dari daratan eropa ada yang namanya Cinderella. Kisah-kisah tersebut juga mampir di telinga anak-anak zaman sekarang. Sama saja lah dengan anak-anak zaman saya dulu yang beranggapan ibu tiri itu kejam binti jahat. Maka sebuah novel anak yang berjudul Aku Sayang Bunda, mendobrak pemikiran-pemikiran tersebut. Terlebih dengan sasarannya yang ditujukan untuk anak-anak.

Indonesian Romance Reading Challenge 2014

http://kubikelromance.blogspot.com/2013/12/update-indonesian-romance-reading.html Yang namanya Reading Challenge sih udah akrab dengan saya sejak dua atau tiga tahun yang lalu. Akrabnya sih karena di Goodreads kan ada reading challenge gitu dan saya selalu ikutan. Dulu :D Setahun kemarin saya nggak lagi ikut reading challenge di Goodreads, bukannya nggak berminat lagi. Tapi saya sudah terlanjur trauma karena dua tahun berturut-turut saya gagal menaklukkan tantangan yang saya bikin sendiri. Salah saya juga sih menantang diri dengan tidak mengukur kemampuan diri. Hahahaha... Tapi, tahun ini saya kembali berminat mengikuti reading challenge. Bukan yang di Goodreads, tapi di salah satu blog yang saya baca. Berminatnya saya karena yang ditantang adalah buku romance, nah... kesukaan saya itu. Dan tak cukup sampai di situ. Romancenya pun harus karya lokal, kan embel-embelnya Indonesian Romance. Aaaahh... ini favorit saya deh.

Buku Pertama, kedua dan ketiga di 2014

Apa buku pertama kamu di 2014? Pertanyaan yang telat kali ya, secara 2014 sudah bergulir 9 hari. Tapi, saya tetap mau cerita. Sebenarnya dari kemarin-kemarin mau cerita tapi karena beragam hal membuat saya tidak bisa menulis akhirnya baru bisa cerita sekarang. Buku pertama yang saya miliki di tahun 2014 adalah LDR #Crazylove. Kumpulan cerpen yang ditulis oleh 5 orang penulis termasuk di dalamnya Mbak Riawani Elyta.  LDR #Crazylove : Riawani Elyta, dkk Buku ini terasa istimewa karena datangnya tepat di tanggal 1 Januari. Kaget juga sih mendapati paket buku itu datang di hari libur nasional. Apa pengantar paketnya nggak liburan? Ah, sayang bukan saya yang terima paketnya, jadi nggak bisa kepo tanya-tanya.

Adriana : Novel Remaja Berbalut Sejarah

Jika karpet itu berganti lima kali, aku akan menjumpaimu di tempat dua ular saling berlilitan pada tongkatnya, saat proklamasi dibacakan Itulah teka-teki yang diterima Mamen dari seorang gadis yang menyedot perhatiannya di Perpustakaan Nasional. Bukan teka-teki biasa, tapi teka-teki yang berhubungan dengan sejarah. Berhubung Mamen sudah terpanah pesona si gadis, maka Mamen pun memeras otak untuk memecahkan teka-teki tersebut. Parahnya, Mamen selalu membolos ketika pelajaran PSPB waktu SMA dulu. Jadilah dia begitu kesulitan memecahkan teka-teki tersebut. Tapi, ada satu teman Mamen yang jago PSPB yang membantu Mamen : Sobar. Pada karpet tersebut ternyata ada tulisan jum’at. Jika berganti lima kali berarti hari selasa. Saat proklamasi dibacakan tentu dunk kita bisa menebak jam berapa detik-detik proklamasi biasanya dibacakan setiap 17 Agustus. Yup, jam 10 pagi. Sementara clue tempatnya malah diberi tahu Sobar adalah di Taman Proklamasi dengan alasan 2 proklamator kita

Daisyflo - Yennie Hardiwidjaja

   Saya tidak tau, mana yang lebih berat, kadar kesukaan saya pada novel ini, atau kadar ketidaksukaan saya. Satu hal yang pasti, novel ini berhasil mempermainkan emosi saya. Saya dibuat emosi bukan main karena membacanya.   Siapa yang tidak emosi coba. Melihat seorang wanita begitu bodohnya mau menerima semua perlakuan seorang pria. Diperlakukan seperti babu, mobil si wanita diakui sebagai mobil si pria, diatur ini itu dan mau-mau saja, selalu si wanita yang mentraktir ketika mereka kencan, kemudian malah keuangan si wanita dikuasai oleh pria itu. Status mereka itu hanya PACARAN. Bukan menikah. Dan si wanita mauuuu aja digituin. Seakan pasrah, seakan tak berdaya, geram tapi tak bisa melawan.   Saya sih sudah nebak ya, ada sesuatu yang membuat si wanita itu manut sedemikian rupa oleh si pria. Dan tebakan saya ternyata benar.

Kelindan Romansa dan Konflik dalam Da Conspiracao

  Membaca karya seorang Afifah Afra kita harus bersiap dengan taburan kejutan hasil tangan dingin penulis yang ahli membelokkan cerita. Terlebih pada karya beliau yang berjudul Da Conspiracao, sebuah konspirasi, yang dari judulnya saja sudah dapat ditebak ada aroma konspirasi yang kental. Konspirasi tentu tidak dijalankan dengan terang benderang, tapi secara halus yang membuat kejutan-kejutan itu semakin banyak berkelindan di karya ini.   Da Conspiracao merupakan buku ketiga dari tetralogi (atau pentalogi?) De Winst. Pada bab awalnya pembaca sudah diperkanalkan dengan tokoh baru yang tidak muncul di dua buku pendahulunya, Tan Sun Nio. Seorang gadis Tionghoa yang cantik, keras kepala tapi juga cerdas. Tan Sun Nio geram karena pada hari yang ditentukan, sang pujaan hati Daniel Lim tidak datang untuk melamarnya.